:: Ladang beramal bagi Donatur salurkan melalui Bank BNI Syari'ah Yogyakarta - Nomor : 0169782473 - a.n. Sudjito S.E. ::

Minggu, 01 Agustus 2010

Pertemuan Agung

Ramadlan kembali hadir. Seluruh warga masyarakat hanyut dalam pertemuan agung yang membawa berkah untuk seisi alam. Benar-benar luar biasa – spanduk “selamat datang” terpampang dimana-mana. Semuanya mengelu-elukan kehadiran bulan seribu bulan itu. Semuanya penuh harap akan mendapat kesempatan mendapat tetesan kemulyaan, kehormatan dan keagungan dari bulan yang penuh rahmat, ampunan dan pembebasan.

Tak terasa setahun telah berlalu. Kehadiran Ramadlan menyadarkan kita untuk membuka kembali lembaran-lembaran hidup selama setahun ini. Alhamdulillah, mungkin ada sebagian di antara kita yang telah memiliki cacatan sejarah baru. Ramadlan tahun ini akan dilewati dalam suasana baru; dapat menikmati rumah baru, tetangga baru, jabatan baru, status baru, mobil atau motor baru, anggota keluarga baru, pemimpin baru, dan semuanya mungkin serba baru.
Namun demikian, kemungkinan ada juga sebagian di antara kita yang nasibnya belum beranjak dari posisi setahun lalu, alias nasib hidupnya masih tetap sama dengan saat pertemuan Ramadlan tahun lalu. Mereka masih harus bersabar, karena rumah tinggal masih harus kontrak, gaji pekerjaan masih tetap sama atau bahkan ada sebagian yang masih menjadi pengangguran, ekonomi keluarga tetap sulit, pendidikan anak-anak masih tersendat-sendat, dan sebagainya. Atau bahkan Ramadlan tahun ini justru kita harus menghadapi hidup keluarga yang kian berat; harga BBM naik, semua kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak dan lain-lain kian membumbung tinggi tak terkendali, biaya transportasi kian mahal, persaingan mendapatkan pekerjaan semakin keras dan entah jeritan apa lagi yang telah menghadang langkah hidup mereka. Inilah hidup. Pertemuan agung yang sama, tetapi memberikan aura yang berbeda. Ada sebagian di antara kita yang dapat tersenyum lebar dan ada juga yang semakin kecut – terjerat oleh kesulitan hidup yang entah sampai kapan akan berakhir.
Sungguh suatu perjalanan sejarah kemanusiaan yang luar biasa. Tamu agung Ramadlan sejak zaman Nabi sampai sekarang sebenarnya tetap sama, yaitu membawa berkah bagi seisi alam. Allah SWT selalu meneteskan rahmat, ampunan dan pembebasan melalui Ramadlan ini.
Namun demikian, mengapa tiga keagungan yang dibawa bulan Ramadlan, yaitu; rahmat, ampunan dan pembebasan belum juga dapat merubah nasib hidup sebagian di antara keluarga kita? Hidup tetap miskin, dijerat hutang, dipepet kebutuhan ini dan itu. Kenaikan harga berbagai jenis kebutuhan pokok, seperti; beras, minyak goreng, dan sebagainya yang telah berjalan beberapa bulan ini benar-benar akan menjadi tantangan berat bagi kita dalam menjalankan ibadah puasa.
Dalam menjalankan prosesi ibadah puasa, di satu sisi, diperlukan hati yang tenang dan khusyuk agar puasa yang dilakukan itu benar-benar berkualitas. Tetapi di sisi lain, himpitan berbagai persoalan hidup yang semamin berat, tentu akan sulit bagi kita untuk menghindar dari perasaan sedih, menderita, mengumpat, bahkan dendam dan sebagainya, yang semuanya itu dapat mengurangi kualitas puasa yang kita lakukan.
Tetapi, itulah kenyataan hidup. Apapun keadaannya harus kita hadapi dan alami. Yang pasti bahwa Ramadlan tahun ini tetap sama seperti dulu, yaitu menawarkan rahmat, berkah, ampunan dan pembebasan bagi siapa saja yang memulyakan dan mengharapkannya dengan kesungguhan.
Ramadlan adalah waktu yang paling tepat untuk melakukan rekonstruksi meng-up date hidup kita secara total. Kita revisi cara berfikir, sikap, mentalitas, perilaku dan gaya hidup yang memang tidak mendukung untuk meningkatkan prestasi yang meyakinkan. Ramadlan adalah bulan yang memberi peluang dan harapan, yaitu peluang dan harapan untuk hidup lebih baik, lebih terhormat, dan lebih bermartabat.
Namun demikian, akhirnya tetap kembali kepada kita, dapat memanfaatkan peluang yang dudah ditawarkan oleh bulan Ramadlan atau melewatkannya begitu saja tanpa bekas apapun. Yang pasti hanya orang-orang yang lemah dan lalai saja yang tidak mau dan mampu memaknai Ramadlan dengan amal atau karya yang lebih baik dan lebih bermanfaat. Selamat datang Ramadlan.

[+/-] Selengkapnya.....